July 12, 2024 from Ivatul Maula
#

Siapa yang sudah menonton film "The Architecture of Love" (TAOL)? Cuplikan dari film ini menyoroti bagaimana setiap gedung yang dibangun memiliki sejarah dan tujuan mulia. Sama halnya dengan pembangunan rumah sakit, sekolah, dan ruang terbuka hijau yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.


Konsep Green Infrastructure dan Manfaatnya bagi Keberlanjutan

Fig 1. Ilustrasi Green Infrastructure PUPR


Seiring dengan peningkatan suhu muka bumi, banyak pihak mulai sadar akan pentingnya prinsip ramah lingkungan dalam berbagai bidang, termasuk infrastruktur. Konsep Green Infrastructure telah digaungkan sejak awal abad ke-20 sebagai pendekatan pembangunan yang menjaga keberlanjutan lingkungan. Green Infrastructure berarti jaringan prasarana dasar yang terintegrasi dengan alam, ramah lingkungan, dan memiliki biaya pemeliharaan yang terjangkau.


Green Infrastructure perlu memperhatikan keasrian lingkungan, tata kelola limbah, penggunaan sumber daya yang efisien, dan dampak positif bagi masyarakat. Contoh sukses penerapan Green Infrastructure dapat dilihat di Singapura, yang dikenal sebagai City of Garden. Salah satu bentuk Green Infrastructure ikonik Singapura adalah Supertree Garden by The Bay yang menjadi rumah bagi 1,5 juta flora dari berbagai penjuru dunia. Pada tahun 2030, Singapura menargetkan adanya 200 hektar Skyrise Greenery (taman rooftop dan green walls). 

Fig 2. Gardens by The Bay


Malaysia juga berhasil menerapkan Green Infrastructure, salah satunya adalah taman rooftop di kantor pusat Perbadanan Kemajuan Negeri Selangor (PKNS) yang menggabungkan AI dan IoT dalam operasionalnya.


Sebagai sistem yang memadupadankan vegetasi alami dan green technology, Green Infrastructure memberikan banyak manfaat baik dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Manfaat lingkungan yang bisa dirasakan adalah adanya efek pendinginan (cooling) di wilayah perkotaan karena taman-taman kota dan Skyrise Greenery bisa mengurangi suhu lingkungan antara 2-8°C. Selain itu, Green Infrastructure juga bertindak sebagai penyaring (filter) untuk mengurangi tingkat kontaminan yang terkandung pada air dan udara sehingga dapat meningkatkan kualitas air maupun udara. 


Green Infrastructure memberikan 2 manfaat sosial yang penting bagi kehidupan yaitu meningkatkan kesehatan masyarakat dan menjadi sarana pendidikan lingkungan. Adanya taman kota mendorong masyarakat untuk hidup sehat dengan beraktivitas di luar ruangan seperti olahraga dan bersantai menikmati udara sejuk taman kota. Secara tidak langsung, Green Infrastructure juga mengajarkan kepada masyarakat untuk merawat alam agar tetap dapat merasakan manfaat dan menikmati keindahannya. 


Tak hanya manfaat sosial, Green Infrastructure juga memberikan manfaat ekonomi seperti penghematan biaya melalui penggunaan energi yang lebih efisien pada bangunan. Contoh penghematan energi yaitu 1 pohon dapat menghasilkan efek pendinginan yang setara dengan 10 AC ukuran kamar yang beroperasi 20 jam per hari. Contoh lainnya adalah pembangunan saluran drainase yang memperhatikan ketinggian air dan banjir di wilayah perkotaan dapat berkontribusi terhadap peningkatan masa pakai struktur bangunan dan menghindari biaya pembangunan yang baru.    

         

Penerapan Reduksi Emisi di Indonesia: Reduction Emission Certificate (REC)

Fig 3. Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK)


Indonesia tidak ketinggalan dalam menerapkan Green Infrastructure, seperti yang terlihat di Hutan Kota Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Transformasi GBK menjadi hutan kota memberikan kesempatan bagi warga untuk dapat bersantai menikmati alam. Rimbunnya pepohonan GBK juga membantu mengurangi suhu panas di kawasan tersebut sehingga dapat menciptakan lingkungan yang sejuk.


Lebih dari itu, GBK juga menjadi kawasan olahraga pertama di Indonesia yang menggunakan 100% energi listrik dari energi terbarukan. Hal ini merupakan jawaban atas kebutuhan dekarbonisasi dan upaya mencapai target pengurangan emisi karbon menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.


Salah satu langkah penting yang diambil oleh GBK adalah dengan membeli Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. REC ini membantu GBK dalam mencapai penggunaan energi bersih 100% dan menjadi contoh nyata bagaimana suatu kawasan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. Adanya REC menjadi bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk penggunaan listrik yang berasal dari pembangkit energi terbarukan. Total energi yang dipasok dari PLN ke GBK dalam setahun mencapai 8,1 juta kiloWatt hour (kWh) atau setara dengan pasokan listrik 3.700 rumah tangga. 

Fig 4. Kerjasama PLN dan GBK


Indonesia memiliki potensi besar dalam pembangunan Green Infrastructure terutama pada pengelolaan limbah padat, pengelolaan air dan limbah cair, dan angkutan umum perkotaan. Sekitar 70% limbah padat Indonesia setiap tahun dibuang di tempat pembuangan sampah terbuka yang menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan masyarakat. World Bank mencatat bahwa 95% air limbah Indonesia mengalir ke ladang pertanian, sungai, dan saluran terbuka. Sementara itu, sektor transportasi juga menjadi penyumbang 30% total emisi gas rumah kaca Indonesia. 


Saat ini Pemerintah tengah fokus pada pengembangan potensi Green Infrastructure pada tiga bidang tersebut. Beberapa potensi pengembangan diantaranya pendirian pabrik pemilahan sampah atau Material Recovery Facility (MRF), pemrosesan limbah ke energi, digitalisasi sistem pengumpulan limbah, dan elektrifikasi angkutan umum dengan energi terbarukan. 


Peran Carbon Addons dalam Mendukung Dekarbonisasi Perusahaan

Sama halnya dengan apa yang dilakukan GBK dalam pembelian sertifikat energi terbarukan melalui skema carbon offset kepada PLN, Carbon Addons juga menawarkan model yang serupa, dimana kami mendukung proyek-proyek iklim seperti penanaman mangrove melalui platform netralitas karbon kami. Carbon Addons menyediakan alat kalkulator karbon untuk membantu individu dan perusahaan menghitung serta mengimbangi emisi mereka. 

Fig 5. Penanaman Mangrove di Wonorejo Surabaya oleh Carbon Addons


Khusus bagi pelaku bisnis, menggunakan layanan kami dapat membantu Anda berkontribusi langsung dalam pembiayaan proyek iklim yang berdampak positif bagi lingkungan dan dapat mengkompensasi emisi karbon yang dihasilkan oleh perusahaan.


Ambil Kontribusi Sekarang

Apakah Anda sadar akan banyaknya emisi karbon yang dihasilkan setiap harinya? Mari lebih bertanggung jawab dengan emisi tersebut. Anda bisa mulai menggunakan layanan kalkulator karbon kami untuk menghitung dan mengimbangi emisi Anda yang dapat diakses pada laman berikut https://apps.carbonaddons.id/calculator


Bersama-sama, kita dapat mendukung proyek - proyek yang berkontribusi pada kelestarian lingkungan dan membantu mencapai tujuan Net Zero Emission. Ambil peranmu dalam mendorong penerapan Green Infrastruktur dan pengurangan emisi secara berkelanjutan. 


Penulis: Ivatul Maula

Editor: Mohammad Naufal


Referensi:

  1. Gelora Bung Karno. (2024). Komitmen Gunakan Energi Bersih, Manajemen GBK Tanda Tangani Perjanjian Renewable Energy Certificate (REC) dengan PLN UID Jakarta Raya. GBK

  2. Green Infrastructure Initiative (2023). Pusat Pengetahuan. GII

  3. International Federation of Landscape Architects. (2023). Green Infrastructure: A Trend Taking Root In Our Nation. IFLAAPR

  4. Kementerian PUPR. (2024). Green Infrastructure. PUPR

  5. Kementerian PUPR. (2023). Dorong Penerapan Green Infrastructure, Kementerian PUPR Tetapkan Standar Bangunan Gedung Cerdas dan Hijau. PUPR

  6. Konstruksi Indonesia. (2023). Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan dengan Green Infrastructure di Indonesia. Konstruksi Indonesia

  7. Leslie Fotso. (2022). Green Infrastructures: What Can Dense Cities Learn from Singapore – the City in a Garden?. Environbuzz

  8. Perusahaan Listrik Negara. (2024). Pakai REC PLN, GBK Jadi Kompleks Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau dengan Listrik 100% EBT. PLN

  9. Ramoutar Angelica (2022). Green Infrastructure. Environbuzz

  10. United States Environmental Protection Agency. (2023). Green Infrastructure. EPA

5 min reading, Link