Pasca pandemi Covid-19, banyak penyelenggaraan event di Indonesia. Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari G20 dan KTT ASEAN yang menjadikan Indonesia sebagai tuan rumahnya. Selain itu, banyak musisi dunia yang menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan konsernya mulai dari BLACKPINK hingga Coldplay yang sudah terkonfirmasi akan mengadakan konser tanggal 15 November nanti di Jakarta.
Pemerintah Indonesia mulai gencar melibatkan keikutsertaannya sebagai tuan rumah event internasional dan juga mengizinkan masyarakat apabila ingin mengadakan suatu event. Dengan kemudahan pemberian izin event ini harapannya bisa menjadi katalis kebangkitan industri event dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang nantinya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Dilansir dari siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 27 Februari 2023, Menteri Kemenparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pemerintah memberikan kemudahan izin untuk penyelenggaraan event olahraga, konser musik, seni, budaya, maupun kegiatan ekonomi kreatif lainnya yang potensial menciptakan pergerakan ekonomi hingga Rp 170 triliun.
Fig 1. Gambaran sebuah event yang tidak menerapkan prinsip keberlanjutan (sustainability)
Meskipun menghasilkan pendapatan yang besar bagi Indonesia, pagelaran event memiliki tantangan yang besar terkait isu sustainability (keberlanjutan) atau ramah lingkungan dalam penyelenggaraannya. Berdasarkan data dari Pay Less Power, ada beberapa event tur musik yang menyumbang emisi karbon yang cukup banyak pada tahun 2022. Tur EDM (electronik dance music) menggunakan lebih banyak bahan bakar secara eksponensial meskipun rata-rata mereka hanya menampilkan satu pertunjukan lebih banyak daripada tur rock klasik. Tur EDM menggunakan lebih dari 10.000 metrik ton bahan bakar penerbangan daripada genre tertinggi berikutnya (hip-hop/rap) dan menempuh jarak 54% lebih banyak. Faktanya, tur EDM menempuh total lebih dari 1 juta mil.
Dengan ancaman perubahan iklim yang semakin terasa, kebutuhan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan menjadi lebih mendesak dari sebelumnya. Beberapa musisi dunia yang sudah menerapkan event yang ramah lingkungan diantaranya Coldplay - Music of The Spheres World Tour (2022), Billie Eilish - Happier Than Ever World Tour (2022), dan masih banyak lagi.
Indonesia sendiri sudah mulai mengadaptasi sustainable event yang diterapkan pada event Formula E di Jakarta pada 4 Juni 2022 lalu. PT Pertamina (Persero) menghadirkan produk Pertamina Renewable Diesel untuk menjadi pasokan green energy demi keperluan produksi listrik genset untuk charging EV.
Fig 2. Ilustrasi akan hal-hal yang bisa dilakukan oleh penyelenggara untuk menciptakan event yang lebih ramah lingkungan dan menghasilkan emisi karbon yang lebih sedikit
Berawal dari Formula E, Indonesia optimis bisa menerapkan lebih luas lagi penyelenggaraan event yang ramah lingkungan. Dilansir dari situs Make Venues, terdapat 5 cara untuk membuat event lebih ramah lingkungan, cara pertama, identifikasi terlebih dahulu dampak lingkungan yang dapat terjadi ketika event yang akan dilaksanakan. Setelah itu, bisa diketahui langkah apa yang bisa dilakukan untuk menekan dampak tersebut seminim mungkin.
Cara kedua, penyelenggara bisa menerapkan larangan penggunaan sekali pakai plastik dan kertas. Penyelenggara dapat menyediakan tempat isi ulang air minum, sehingga pengunjung dianjurkan membawa botol minumnya masing-masing. Mengganti gelas plastik dengan gelas yang dapat digunakan kembali atau bisa menggunakan peralatan makan dari logam atau kayu. Selain itu, penyelenggara bisa menggunakan tiket digital dan menghindari penggunaan tiket kertas.
Cara ketiga, arahkan pengunjung untuk menggunakan transportasi publik yang lebih ramah lingkungan seperti pemilihan venue dekat stasiun kereta atau halte bus.
Cara keempat, kebutuhan materi publikasi cetak kegiatan bisa diganti dengan layar monitor LED. Penyelenggara juga bisa mengganti lampu neon dengan pencahayaan dari LED. LED mengkonsumsi lebih sedikit daya per unit cahaya yang dipancarkan, menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.
Cara terakhir, penyelenggara bisa menggunakan venue yang berada di area terbuka. Dengan ini kamu bisa diuntungkan dengan pencahayaan natural, mengurangi penggunaan AC, serta mengurangi biaya dan energi.
Apabila event organizer ingin kegiatan yang diselenggarakannya ramah lingkungan bisa menerapkan beberapa cara diatas. Selain itu, pihak penyelenggara yang ingin dibantu penghitungan dampak lingkungan serta ingin mendapatkan saran aksi yang lebih ramah lingkungan dan dapat menurunkan emisi karbon dari acaranya, bisa menghubungi Carbon Addons melalui surel info@carbonaddons.id untuk berdiskusi lebih lanjut.
Sumber: